HADAPI KURIKULUM MERDEKA SMAN 2 KOTA SOLOK LAKUKAN STUDI TIRU PROJECT PEMBUATAN PUPUK KOMPOS KE RUMAH KOMPOS

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Program kurikulum merdeka dilaksanakan salah satunya agar dapat di terapkan di sekolah sebagai muatan pembelajaran lokal.

Studi tiru merupakan konsep belajar yang dilakukan pada suatu institusi yang dianggap lebih kompeten dalam suatu hal dengan maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan dan peraturan perundangan. Studi tiru dilaksanakan dengan salah satu tujuan untuk membawa manfaat, meningkatkan sinergi, dan membangun kerja sama antara masing-masing lembaga pelaksana Studi Tiru.

Dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka di Tahun Pelajaran 2022/2023. SMA N 02 Kota Solok mengadakan studi tiru mengenai pembuatan pupuk kompos ke rumah kompos pada hari Sabtu 23 Juli 2022. Diikuti oleh 10 orang guru pembimbing dan 3 lokal kelas X.

Dahwirman, SE, M.Si diminta sebagai narasumber untuk pemaparan materi pembuatan pupuk kompos, Rombongan disambut ramah dan hangat oleh Dahwirman beserta jajaran.

Acara Studi Tiru dimulai pukul 09.00 WIB. Sebelum dibawa ke Rumah Kompos siswa dan guru dibawa ke taman rongsokan sebagai salah satu upaya pengenalan taman rongsokan dan pemanfaatan barang-barang bekas.

Salah seorang guru tertarik menggandeng DLH dalam menata taman di sekolah serta membangkitkan lagi sekolah berbasis Lingkungan setelah melihat lokasi penyajian materi pengelolaan sampah di taman rongsokan.

Menurut Dahwirman tujuan pemaparan materi ini untuk menghidupkan kembali Bank Sampah serta membuatkan program sodakoh sampah yang nantinya hasil dari sodakoh ini bisa dimanfaatkan oleh siswa dan guru seperti membeli Alquran dan membantu sesama siswa di sekolah “Jadi kesimpulannya bersedekah tidak perlu pakai uang lagi, pakai barang bekaspun kita bisa bersedekah” ucapnya.

Setelah seidikit pemaparan, kemudian siswa dibawa ke Rumah kompos untuk melihat langsung proses penanganan sampah organik yang nantinya akan di praktekan oleh siswa dan dilaporkan perkembangannya kepada guru pembimbing.

Dahwirman menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak sekolah yang telah melakukan studi tiru tentang pembuatan pupuk kompos ke DLH Kota Solok. Mengucapkan rasa syukur telah memilih DLH sebagai tujuan studi tiru. Beliau juga menyampailan Bahwasanya dalam menghadapi Kurikulum Merdeka yang sudah di depan mata dan masih terbilang baru, Namun tetap harus semangat untuk perubahan.

kurikulum merdeka adalah tentang paradigma pembelajaran baru namun paradigma pembelajarannya harus kekinian dan bermuara pada kepentingan siswa.

Studi tiru ini pada intinya berisi kegiatan penyampaian materi cara pembuatan pupuk kompos dan cara pembuatan taman dalam pot (tabulapot).

Harapan salah satu guru SMAN 2 Kota Solok agar apa yang diperoleh dan dipelajari dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok semakin membawa pencerahan dan semangat serta menjadi motivasi untuk melaksanakan kurikulum Merdeka dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.